Komunitas

SIGNIFICANCE OF THE LAST HARVEST

95views

SIGNIFICANCE OF THE LAST HARVEST.

( Ditulis kembali dari Multiplikasi edisi Oktober 2010)

Sense of urgency sudah diserukan oleh Yesus Kristus sejak Ia memulai pelayanan-Nya di dunia. Ia mengatakan, “ Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” (Yohanes 9 : 4). Datangnya malam harus kita antisipasi. Malam dapat berupa kedatangan-Nya untuk yang kedua kali, tetapi juga dapat berupa kegelapan yang pekat dari kuasa Setan yang ‘mengunci hati’ manusia sehingga tidak ada celah sedikitpun untuk Injil, atau kuasa yang sama bekerja untuk mempersulit dan berusaha menghentikan pekabaran Injil.

Oleh karena itu urgen bagi kita untuk memanfaatkan kesempatan melakukan ‘penuaian’ jiwa-jiwa. Perumpamaan Yesus tentang ladang yang menguning dan siap dituai juga menggambarkan sense of urgency. Tuaian yang telah masak jika terlambat dituai akan busuk dan dibuang. Inilah waktunya dalam bahasa Yunani ‘Kairos’, kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita untuk bekerja bahu-membahu menyelesaikan pekerjaan Dia yang telah mengutus kita.

Tugas dan tanggung jawab kita adalah memberitakan Kabar Baik yang melegakan mereka yang gelisah dan berbeban berat oleh karena tekanan keadaan. Mereka mencari kebenaran yang memerdekakan. Di sekitar kita banyak orang muak pada para pemimpin yang tanpa malu-malu berlaku korup dan membela mereka yang korup, hukum secara vulgar diperjual belikan, ritual keagamaan menjadi polesan yang tetap tidak dapat menyembunyikan luka dihati masyarakat. Banyak orang marah, mereka gundah dan gelisah, merasa diabaikan dan tidak dipedulikan, mereka kehilangan harapan, mereka mencari pegangan yang pasti.

Beberapa kesaksian saya dengar dari mereka yang mendapat kelegaan di dalam Kristus. Satu dari antara mereka adalah seorang pria, kepala keluarga yang resah hampir frustasi, tiap hari uring-uringan akhirnya ‘bertemu’ Isa Almasih, hidupnya diubahkan. Ia melihat hidup dengan perspektif yang baru. Perubahan itu mengherankan istrinya, dan keheranan itu menuntun sang istri ‘bertemu’ dengan Isa Almasih, akhirnya bersama 20 orang lainnya mereka berdua dibaptis. Berikutnya seorang ibu yang lelah menderita penyakit kaki gajah yang mendera hidupnya. Ia mengalami ‘jamahan’ Isa Almasih dan disembuhkan. Satu lagi adalah seorang pria dengan profesi dukun yang dianggap orang ‘pintar’ mengalami jalan buntu dalam pencariannya menemukan jalan kepada Allah, setelah menonton Film Yesus, Ia menerima DIA sebagai juruselamat dan Tuhannya, kemudian juga dibaptis bersama 6 teman lainnya. Seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi terkenal, bermimpi sampai tiga kali, bertemu sosok yang wajahnya memancarkan cahaya menunjukkan jalan keselamatan, yang tak lain memerintahkan dia untuk pergi ke sebuah tempat yang sangat dibencinya, yaitu gereja. Setelah itu Ia dibimbing menerima Isa Almasih oleh kakak kelasnya yang sebelumnya juga ‘bertemu’ dengan Isa Almasih melalui mimpi. Banyak kisah seperti ini terjadi ditengah pelayanan LPMI di seluruh Indonesia. Tuhan sedang bekerja secara luar biasa untuk memberi kelegaan pada mereka yang haus akan kebenaran.

Kenyataan di atas menunjukkan bahwa sungguh ladang sudah menguning dan siap untuk dituai. Kami tidak dapat bekerja sendiri, gerakan pelayanan yang dibangun harus tetap berjalan dengan atau tanpa LPMI. oleh karena itu Kami harus menumbuhkan local ownership di antara para pemimpin gerakan di lapangan. Sehingga dengan demikian gerakan terus berlangsung dimana-mana. Dalam beberapa tahun terakhir ini, bersama dengan para mitra pribadi dan Lembaga telah menambah akselerasi gerakan pelayanan di berbagai tempat. Dalam laporan yang saya baca, hasil-hasil pengembangan gerakan di antara para mahasiswa, profesional dan kalangan Saudara Sebangsa berkembang sangat menggembirakan. Kami melihat bahwa “jika bukan Tuhan yang telah bekerja dalam hati banyak orang, semua hasil ini mustahil dapat kita capai.”  Marilah kita meningkatkan sinergi dalam membangun gerakan pelayanan bagi kemuliaan Tuhan,

Significance of The Last Harvest. ( By Nus Reimas)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response