Bacaan : Yesaya 55 : 6
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
Suatu hari anak prasekolah sedang bermain sepeda roda tiga, namun seketika perhatiannya tertuju pada sebaris semut yang melintasi jalan masuk pekarangannya. Segera dia berhenti dan berlutut untuk mengamati semut-semut itu. Beberapa saat kemudian, ia membayangkan bahwa akan terjadi sesuatu yang mengerikan terhadap semut-semut itu. Rupanya, sebentar lagi ayahnya pulang dan akan memarkir kendaraan tepat di atas barisan semut!
Anak itu memutuskan untuk melakukan sesuatu. Dia berteriak pada semut, tetapi semut-semut itu tidak bergeming. Kemudian ia meraih daun besar dan mencoba menggiring mereka ke arah lain, tetapi semut-semut terus berbaris menghindari daun dengan sedikit memutar. Akhirnya anak itu kehilangan minat pada semut dan beralih kepada barang-barang mainannya.
Pernahkah Anda bayangkan, Allah selalu melihat kita? Ada miliaran manusia bergegas di sana-sini, terjebak dalam rancangan pribadi mereka masing-masing. Dan kita jarang melihat ke atas. Dan ketika kita melihat-Nya seperti apakah Dia?
Mungkinkah seorang manusia, yang bagaikan setitik debu di tengah-tengah galaksi ini memahami Allah yang mahabesar pencipta alam semesta? Jika mungkin, dapatkah kita dengan sungguh-sungguh mengenal Tuhan dan mempercayakan seluruh hidup kita?
Itulah sebabnya mengapa Allah yang tidak terbatas mengambil bentuk manusia dalam pribadi Yesus. Dia mengulurkan tangan untuk kita dengan cara yang dapat kita pahami, karena Dia rindu agar kita dapat mengenal dan bersekutu dengan Dia.
Inspirasi: Tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah saya mengenal Tuhan, atau apakah saya hanya sekedar tahu tentang Tuhan? Apakah saya benar-benar memiliki hubungan secara pribadi dengan-Nya? Carilah Dia maka engkau akan menemukan-Nya. Mulailah persekutuan yang intim secara pribadi dengan-Nya. (WB)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :
