Renungan

KUDUS, KUDUS, KUDUS

125views

Bacaan : Wahyu 4 : 8

“Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Maha Kuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.”

Yesaya adalah seorang warga negara terkemuka Yehuda selama abad 8 SM, seorang nabi Allah, la menjadi salah satu “elit spiritual.” Yesaya mengingatkan dosa-dosa umat, dan memanggil mereka untuk bertobat.

Yesaya juga menyampaikan tentang surga dan kekudusan Allah yang menyadarkan umat akan dosa dan ketidakbenaran. Dalam penglihatan Yesaya para Serafim berseru-seru, “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah.” Dalam ketakutan, ia berseru, “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.”(Yesaya 6: 5).

Ketika para Serafim mengelilingi tahta Allah, mereka bernyanyi, “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam.” Stephen Charnock berkomentar, “Apakah Anda mendengar, bahwa dalam setiap lagu Angelical, yang menyatakan kesempurnaan alam Ilahi selalu diulang tiga kali? Dimana kita bisa membaca suara yang berseru, ‘kekal, kekal, kekal’ atau ‘setia, setia, setia’ Tuhan Allah?”

Pengulangan,”kudus, kudus, kudus” menyatakan eksistensi dan kekekalan-Nya. Para teolog berbicara tentang kekudusan Allah sebagai “pusat kesempurnaan tertinggi.”

Sayangnya, kekudusan Allah telah diabaikan oleh orang-orang Kristen zaman modern ini. Keengganan kita untuk mengakui Allah yang kudus mencerminkan kegagalan kita untuk mengenali siapa Allah sebenarnya.

Apakah Anda menghormati-Nya sebagai Allah yang kudus atau sebatas sebagai pribadi yang berada “di atas?” Apakah Anda menyembah Dia setiap hari, atau sering mengabaikannya? Apakah Dia berarti bagi hidup Anda dengan mengaku bahwa Allah adalah kudus?

Inspirasi: Karena Allah itu kudus, saya akan mengabdikan diri kepada-Nya, menyembah-Nya dan melayani-Nya. (WB)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response